Jakarta, 26 nov, 2012
Ratusan penduduk desa sp 8 rawa pitu kabupaten tulang bawang lampung utara, hingga saat ini belum memiliki kartu identitas, berupa kartu Tanda penduduk (KTP), hal tersebut telah di beritahukan kepada instansi terkait, namun hingga kini belum ada tanggapan.
Entah apa yang menjadi penyebab belum adanya kartu identitasp tersebut? akibat dari belum adanya kartu identitas itu, beberapa aktifitas warga setempat agak terganggu, efek dari tidak memiliki KTP warga desa sp 8 rawa pitu, berjuang keras untuk hidup dalam kesehariannya, dengan minimnya fasilitasang yang diperoleh warga,seperti contoh, penerangan, kesehatan, pendidikan,jalan yang sangat prihatin bila hujan tiba,dan juga akses jual beli,serta mengurus setatus perkawinan, dan sejumlah akses lainnya .
Padahal bagi warga yang tinggal dinegara republik indonesia ini, sudah menjadi keharusan bagi setiap warga negaranya memiliki identitas diri yaitu KTP. Dimana warga yang bermukim tanpa KTP tidak mungkin seorang WNI memiliki akses yang berkaitan dengan tertib hukum di indonesia.
Inisiatif yang dilakukan warga desa sp 8 rawa pitu untuk memiliki KTP, sampai memberanikan diri untuk pergi tanpa identitas yang jelas ke kota metropolitan yaitu kejakarta. langsung beberapa warga yang mewakili desa sp 8 rawa pitu yang mewakili penduduk desanya mendatangi sebuah Aliansi yaitu lembaga pemantau penyelenggara negara republik Indonesia ( LPPNRI ), perwakilan beberapa waraga dari kabupaten tulang bawang tersebut, diterima oleh salah satu anggota LPPNRI.
setelah pertemuan dengan perwakilan LPPNRI harapan beberap perwakilan dari warga desa sp 8 rawa pitu besar sekali, setelah mendengar bahwa lembaga tersebut akan membantu dan menindak lanjuti permasalahan ini kepada instansi terkait.ironis sampai detik ini lembaga pemantau penyelenggara negara republik Indonesia belum ada hasil yang di harapkan warga sp 8 rawa pitu kabupaten tulang bawabang lampung utara.
Warga masih tetap menanti tentang perjuangan lembaga LPPNRI untuk menindak lajuti permasalahan warga sp 8 rawa pitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar